Pemandangan alam(panorama): WISATA JEMBATAN GANTUNG SUKABUMI

Selasa, 30 Agustus 2022

WISATA JEMBATAN GANTUNG SUKABUMI

 


Wisata Sukabumi – One Stop Vacations sangat tepat disematkan pada kawasan yang eksotis di Kadoedampit, dipunggungan barat gunung Gede-Pangrango. Kawasan wisata alam dengan danau Sitoe Goenoeng yang mitosnya dibuat oleh seorang bangsawan kerajaan Mataram yang bernama Rangga Syhadana, dalam legenda rakyat Sukabumi, secara perlahan tenggelam di tengah hutan belantara setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda di tahun 1950, yang sebelumnya, ketika jalur kereta api dari Buitenzorg ke Soekaboemi di tahun 1882, wisatawan europe terutama belanda banyak menghabiskan liburan mereka di meer Sitoe Goenoeng.


Masa telah berganti, eksotisnya Situ Gunung tidak tergerus oleh zaman. Saat ini, kawasan wisata alam yang diperlengkapi oleh jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara ini dikelola dua lembaga pemerintah yakni Perum Perhutani dan Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), hal ini memperkuat citra Pesona Indonesia sebagai jamrud di khatulistiwa yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang.


Di sebelah utaranya Gunung Gede Pangrango, tempat wisata alam dalam konsep One Stop Vacations dengan keindahan elemen air dan hutan, tengah menjadi tujuan liburan masyarakat Jakarta, itulah Kawasan Wisata Alam Curug Panjang dengan 5 pesona air terjun nan eksotis dan tempat berkemah dengan keindahan lansekap alam yang berpadu padan dengan lanskep buatan menjadi citra akan keindahannya.

JEMBATAN GANTUNG




Situ Gunung Sukabumi

tempat wisata di sukabumi

wisata alam situ gunung sukabumi

tempat wisata di sukabumi glamping

camping ground situgunung sukabumi

tempat wisata di sukabumi situgunung

Figure – 2 ; Tempat Wisata di Sukabumi

Sejarah perkembangan kawasan wisata Sukabumi di situ gunung

Wisata Sukabumi – Situ Gunung menawarkan pesona alam yang eksotis dengan Danau Situ Gunung yang tenang serta tidak ada jejak aktivitas vulkanik. Danau ini sungguh sangat menawan karena terjepit di antara tembok gunung yang tinggi dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun, yang jika di musim hujan mengalir melalui sungai. Danau Situ Gunung sebagai identitas penciri (marker identity) yang namanya telah berhasil merebut nama kawasan di punggungan barat daya gunung Gede Pangrango sebagai kawasan wiata alam. Lokasi saat ini berada kecamatan Kadudampit, kabupaten Sukabumi, namun satu abad di masa lampau di tahun 1888, danau (meer) Sitoe Goenoeng berada di district Tjimahi. Dan, di tahun 1888-lah sejarah piknik ke Situ Gunung dimulai, hal ini dapat terlihat dari kesan para wisatawan Eropa yang mengunjungi Sitoe Goenoeng pada tahun 1888.


Setelah dibukanya jalur kereta api dari Buitenzorg yang dikenal sebagai Bogor saat ini ke Sukabumi pada tahun 1882, arus wisatawan semakin banyak menuju Sukabumi, hal ini karena wilayah Sukabumi dianggap sebagai destinasi yang strategis dan ideal dibandingkan dengan Cianjur untuk wistawan yang datang dari Batavia (Jakarta) menuju Bandung. Dan, Sukabumi merupakan destinasi pendahulu sebelum para wisatawan menetap lebih lama di Bandung. Meski tidak ada catatan lebih terperinci (yang penulis baca), paling tidak bahwa area Situ Gunung sudah dikenal sejak lama, bahkan pada era Van den Bosch (1830-1833).


Pada tahun 1932 Wali Kota Sukabumi mulai mengambil inisiatif untuk membangun fasilitas perkemahan di danau Situ Gunung. Boleh jadi hal ini karena semakin meningkatnya minat orang muda untuk melakukan wisata alam dan semakin seringnya Situ Gunung dikunjungi oleh para wisatawan. Dalam perkembangannya di tahun 1934, area wisata di Situ Gunung tidak hanya dikelola oleh onderneming, Situ Gunung juga para sukarelawan klub-klub di beberapa kota berpartisipasi untuk turut membangun beberapa fasilitas seperti penginapan, bungalow dan bangun-bangunan untuk perkemahan.


Peresmian area wisata Situ Gunung ini dilakukan pada bulan Oktober 1934 oleh Bupati Sukabumi, dalam pembukaan ini diluncurkan sebanyak 160 buah rakit dimana penduduk dibebaskan untuk menagkap ikan (semacam ‘ngubek situ’), pada saat itu Java Pacific Film Comp mendokumentasikan kegiatan tersebut.....





..semoga selamat sampai tujuan..

..salam panorama..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar